Tuesday, August 28, 2007

"Suwuk" istilah yang berpindah.


Suwuk.... Suwuk....
Ya, kata ini begitu akrabnya kita dengar dan gunakan dalam Gamelan Jawa.
Istilah suwuk dalam dunia gamelan Jawa yang berarti "berhenti" atau "selesai" ini sangatlah akrab dilingkungannya.
Hingga begitu terkenalnya istilah ini sehingga perlu kita lihat secara lebih dalam mengenai istilah ini.
Menurut beberapa sumber yang saya peroleh, istilah istilah yang digunakan dalam gamelan Jawa meminjam dari istilah didalam masyarakat itu sendiri. Diantaranya kata pakem, suwuk, pathet, magak, ciblon, rangkep, selembar dll.
Suwuk misalnya, ini menurut cerita orang tua yang pernah saya dengar, bahwa kata suwuk adalah meminjam dari istilah seorang "dukun" (orang pintar) dalam menyembuhkan seorang (biasanya anak kecil) yang sedang kerasukan suatu roh gaib (spirit).
Maka di "suwuk"lah si pasien ini oleh gurunya agar spirit (gaib) yang ada didalam diri anak tersebuh selesai atau keluar dari badan jasmaniah si anak itu.
Dengan keluarnya si spirit ini maka akan berakibat pada kesembuhan (kesadaran) pada si anak.
Dari sini bisa kita hubungkan antara penggunaan suwuk dalam istilah per"dukun"an dan dalam gamelan Jawa.
Dalam terminology gamelan Jawa, suwuk berarti berhenti (ending) atau selesainya seluruh melodi dan permainan dari suatu lagu (gendhing).
Dalam pemberhentian ini juga ada bermacam-macam jenis (pengelompokan).
Berhenti dengan sangat pelan (lambat), cepat (gropak), sedang (tanggung) dsb. Maka dalam gamelan Jawa ada istilah : suwuk alus, suwuk gropak, suwuk lancar, suwuk dadi, suwuk tanggung dan lain sebagainya menurut kebutuhan dan sifat (karakter) dari masing-masing gendhing itu sendiri.
Berhenti dan tidaknya suatu gendhing (lagu) atau permainan sangat tergantung pada pengendalinya (dalam hal ini yang bertugas sebagai pemimpin irama) yaitu istrument kendhang.
Jadi si "pengendhang"dalam hal ini bisa diibaratkan seorang dukun atau "orang pintar" yang mempunyai kemampuan untuk mengendalikan seluruh jalannya sajian dan permainan dalam suatu lagu atau gendhing (ingat, setiap instrument dalam gamelan Jawa memiliki peran dan fungsinya masing-masing).
Jadi gendhing ini akan berakhir cepat, lambat, gropak , atau yang lainnya akan sangat tergantung pada si pengendhang ini.
Saat ini istilah suwuk ini sudah sangat akrab sekali di gunakan dalam gamelan Jawa, dan mungkin terasa seperti istilah asli dalam dunia gamelan itu sendiri. Yang jelas dengan majunya ilmu pengetahuan istilah suwuk dalam masyarakat sudah semakin pudar dan tidak dikenali oleh generasi yang lebih muda seiring memudarnya pula kepercayaan masyarakat pada dunia dukun.
Yang pasti kata suwuk ini menjadi sebuah kunci dari sebuah perjalanan dan permainan "lagu" (dalam gamelan Jawa) dan "spirit" (dalam perdukunan)????

1 comment:

nutella said...

terima kasih atas posting yang mendalami istilah dalam gamelan... menarik juga.... bagaimana kalau membuat kamus gamelan?